Kedua Kalinya, Pemkot Palu Kembali Kunker Ke Pemkot Bandung

Pemerintah Kota (Pemkot) Palu kembali melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Pemerintah Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 04 Maret 2024. FOTO : IST

BANDUNG, FILESULAWESI.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu kembali melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Pemerintah Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 04 Maret 2024.

Kunjungan tersebut diterima oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kota Bandung Dr. H. Tono Rusdiantono, M.Si, beserta para kepala OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, di aula kantor Wali Kota Bandung.

Bacaan Lainnya

Turut hadir dari Pemerintah Kota Palu yakni Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Kota Palu Dr Mohammad Rizal, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Palu Imran, Kepala Bapenda Kota Palu Eka Komalasari, serta para perwakilan OPD, seluruh camat dan lurah se-Kota Palu.

Asisten III Imran dalam sambutannya, menyampaikan, beberapa bulan lalu, Pemerintah Kota Palu melakukan kunjungan ke Pemerintah Kota Bandung, terkait pengembangan sumber daya aparatur.

Sedangkan pada hari ini, dalam rangka Studi Komparasi tentang Metode dan Strategi Penerapan Pajak Baran dan Jasa Tertentu (PBJT) Makan Minum.

“Kami anggap Bandung sebagai salah satu kota yang bisa memberikan dampak positif bagi kami, khususnya dalam mendorong salah satu pendapatan daerah. Berkaitan dengan PBJT makan dan minum,” ungkap Imran Lataha.

Ia akui, pendapatan Kota Bandung jauh sekali dari Kota Palu. Dimana pada tahun 2024 ini, APBD Kota Palu baru sekitar Rp1,6 triliyun.

Dari APBD Kota Palu tersebut, di sektor pendapatan asli daerah, hanya sekitar Rp301 miliar lebih.

“Kalau kita lihat anggaran yang di Kota Bandung, itu jauh sekali. Terkhusus pajak barang dan jasa tertentu makan dan minum di Kota Palu itu baru sekitar Rp70 miliar,” sebutnya.

“Kalau Kota Bandung tadi kita lihat pergerakannya cukup besar, karena kedatangan orang ke Bandung salah satunya yakni berlibur. Sehingga pendapatan daerahnya cukup besar,” lanjut asisten.

Dari situlah, kedatangan Pemerintah Kota Palu ke Kota Bandung ingin belajar, terkait bagaimana strategi mengelola pajak daerah khususnya pajak barang dan jasa, sebagai potensi yang harus didorong kedepan.

Kemudian ia menyampaikan, di Kota Palu, ketika pemerintah menerapkan pajak makan dan minum tersebut, sempat mendapat penolakan dari salah satu kelompok usaha kuliner.

“Kalau kami di Palu, penjual Mas Joko (Sari Laut, red) itu sedikit bereaksi. Nah, hari ini dengan pengalaman yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung terkait pajak makan dan minum, kami ingin belajar. Terima kasih atas sambutan yang baik ini,” jelas Imran.(***)

Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Palu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *