Solusi Pasangan HANDAL Terkait Keluhan Gaji Padat Karya Sering Terlambat

Pasangan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu Dr Hidayat, M.Si dan Andi Nur B Lamakarate
Pasangan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu Dr Hidayat, M.Si dan Andi Nur B Lamakarate. FOTO : IST

PALU, FILESULAWESI.COM – Pada sesi diskusi di acara Silaturahmi/Deklarasi pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu, Dr Hidayat M.Si, dan H Andi Nur B. Lamakarate di Kelurahan Ujuna, Kecamatan Palu Barat, Jumat malam, 13 September 2024, seorang anggota Padat Karya setempat, Asmi Nurdin  meminta kepada Hidayat M.Si untuk lebih memperhatikan kesejahteraan mereka.

BACA JUGA: Pasangan HANDAL Silaturahmi di Kecamatan Mantikulore, Relawan Srikandi Siap Berikan Kemenangan

Bacaan Lainnya
Camat Palu Timur Gunawan, S.Km, M.Kes

“Beberapa tahun saya menjadi anggota Padat Karya, saya sudah melihat beberapa teman saya meninggal, ditabrak di pinggir jalan, tidak ada tanggungjawab kepada orang yang menabrak. Jadi kami hanya meminta kepada Bapak Hidayat, jika Bapak terpilih sebagai Wali Kota Palu, lebih diperhatikan nasib kami, kesejahteraan kami sebagai anggota Padat Karya,” kata Asmi Nurdin.

“Beberapa tahun ini, gaji kami naik, menunggu gaji itu, ingin tibanya cepat untuk kami. Karena untuk menghidupi kehidupan di rumah. Suami kami bekerja, kadang dapat rezeki, kadang tidak. Kadang lambat pulang kerja, perut sudah kosong, anak menangis, suami sudah marah-marah. Jadi saya minta kebikjaan Bapak Hidayat, jika terpilih sebagai Wali Kota Palu 2024, Padat Karya diperhatikan, gaji kami mohon tepat waktu kami terima,” sambungnya.

Dia pun meminta kepada Calon Wali Kota Palu, Dr Hidayat, M.Si, kiranya bisa saat terpilih sebagai Wali Kota Palu 2024-2029, berikan bantuan beras kepada para anggota Padat Karya sebulan sekali.

“Itu untuk isi perut anak kami di rumah Pak,” ungkapnya.

Asmi Nurdin juga mengeluhkan pihaknya tidak mendapatkan PKH disebabkan gaji yang telah naik. Kata dia, hal ini menjadi buah pikiran para anggota Padat Karya perempuan.

“Kemana lagi kami akan meminta, kalua tidak kepada bapak, karena bertahun tahun kami merasakan Pak. Semoga Bapak terpilih sebagai Wali Kota Palu 2024-2029,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Dr Hidayat M.Si mengaprasiasi sumbang saran yang disampaikan Ibu Asmiati Nurdin.

“Terimakasih masukan dan sarannya. Kenapa terlambat gaji Padat Karya. Dulu, waktu saya Wali Kota Palu, kalau terlambat gaji Padat Karya, saya marah marah kepada orang Keuangan. Pada waktu itu, ada tiga yang saya marah betul lambat gajinya, yakni Padat Karya, Satgas K5, dan Lembaga Adat,” tegasnya.

Kata dia, kenapa saat ini gaji para anggota Padat Karya sering terlambat, karena PAD Kota Palu sangat minim.

“Tadi kita sudah dengarkan mantan Ketua DPRD Kota Palu, Armin mengatakan bahwa Kota Palu sekarang defisit anggaran sebesar Rp40 miliar. Mungkin sebenarnya, anggaran ini banyak, cuma pemanfaatannya yang tidak tepat,” ungkap Hidayat.

Salah satu contoh, kata Hidayat, pembangunan Lapangan Vatulemo ayng dilakukan Pemerintah Kota Palu saat ini.

“Lapangan Vatulemo itu masih bagus, tinggal dibenahi saja, tapi ini dibongkar total. Saya dengar dari media, ada Rp25 miliar uang digelontorkan untuk pembangunan Lapangan Vatulemo saat ini, saya dengar ini mau ditambah lagi Rp12 miliar. Kalau ini terjadi, berarti ada Rp37 miliar dihambur hamburkan di sana, kenapa tidak lebih diutamakan untuk gaji para Padat Karya,” tegasnya.

Selain itu, kata Hidayat, dirinya juga mendengar anggota Padat Karya dicoret dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) disebabkan gajinya naik.

“Kalau dikatakan mendapat gaji, tentunya gaji Padat Karya harus sesuai UMR (Upah Minimum Regional) Kota Palu sebesar Rp2,8 juta. Jika hal ini terjadi, maka boleh anggota Padat Karya dihapus dari DTKS, ini gajinya belum mencapai UMR Kota Palu, sehingga seharusnya anggota Padat Karya harus terima PKH, masuk dalam DTKS,” jelasnya.

“Yang pasti saya bersama wakil saya, Andi Nur Lamakarate jika terpilih tidak akan menurunkan gaji anggota Padat Karya saat ini. Justru yang kami potong adalah jam kerjanya. Tidak ada lagi anggota Padat Karya yang turun-turun di got, nanti anggota Padat Karya hanya bekerja bersihkan rumah ibadah, tanah pekuburan umum,” sambungnya. (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *