Festival Pilkada Sulteng: Peran Kaum Muda dan Masa Depan Sulteng

Festival Pilkada Sulteng gelar diskusi yang melibatkan tim sukses dari pasangan Cagub dan Cawagub Sulteng Pasangan 01, Ahmad Ali - Abdul Karim (Beramal) dan Pasangan 02, Anawar - Reny (Berani), sementara pasangan dari 03 Rusdi - Agusto (Sangganipa), berhalangan hadir dalam diskusi ini.
Festival Pilkada Sulteng gelar diskusi yang melibatkan tim sukses dari pasangan Cagub dan Cawagub Sulteng Pasangan 01, Ahmad Ali - Abdul Karim (Beramal) dan Pasangan 02, Anawar - Reny (Berani), sementara pasangan dari 03 Rusdi - Agusto (Sangganipa), berhalangan hadir dalam diskusi ini. FOTO : IST

PALU, FILESULAWESI.COM – Festival Pilkada Sulawesi Tengah (Sulteng) yang diselenggrakan oleh kolaborasi antara Bijak Pilkada, Ruang Setara (Rasera) Project dan komunitas lokal di kota Palu, di antaranya Demi Bumi Palu, Konsorsium Pembaruan Agraria Sulteng, Suara Muda, Trash Ranger Sulteng, Yayasan Rubalang, dan Green Leaders Indonesia. Acara ini menghadirkan kesempatan bagi ratusan pemuda, komunitas, organisasi dan LSM untuk mendiskusikan secara interaktif visi-misi serta gagasan dari Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng.

BACA JUGA: Paslon BERAMAL Selain Lahan Pertanian Juga Bakal Asuransikan Hewan Ternak

Bacaan Lainnya

Acara yang dimulai pukul 15.30 WITA ini menyajikan diskusi yang melibatkan tim sukses dari pasangan Cagub dan Cawagub Sulteng Pasangan 01, Ahmad Ali – Abdul Karim (Beramal) dan Pasangan 02, Anawar – Reny (Berani), sementara pasangan dari 03 Rusdi – Agusto (Sangganipa), berhalangan hadir dalam diskusi ini.

Tak hanya itu, dalam acara tersebut Festival Pilkada Sulteng tak hanya menghadirkan timses dari paslon, namun dihadiri juga oleh perwakilan komunitas sebagai penanggap yakni Doni Moidady dari KPA Sulteng dan Amardani dari komunitas Demi Bumi Palu.

Festival yang diselenggarakan di BellRock Coffee Roaster, Jl. Juanda, Kota Palu, dimaksudkan untuk menciptakan ruang interaksi yang inklusif antara calon kepala daerah dan pemuda di Sulteng.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan gagasan, visi, dan misi dari para calon kepala daerah secara langsung kepada kelompok muda, yang kemudian dapat dikritisi dan diberikan masukan guna menentukan pemimpin Sulteng lima tahun kedepan.

Koordinator Festival Pilkada Sulteng, Moh Haikal menjelaskan bahwa “Mengingat debat Pilkada yang diselenggarakan oleh KPU seringkali terbatas, kami bermitra dengan komunitas-komunitas lain untuk membuat acara ini. Kami ingin membedah lebih dalam visi misi para paslon dan melihat apakah itu benar-benar relevan bagi masa depan pemuda, pentingnya memilih calon berdasarkan substansi visi dan misi, bukan hanya karena popularitas,” tegas Haikal.

Berdasarkan Data Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Tengah, partisipasi pemilih pada Pilkada Sulteng ditahun 2020 berada di angka persentasi 74,5 persen. Angka ini meningkat setelah sebelumnya di tahun 2015, pemilih di Sulteng hanya 65 persen, sehingga pada 2024 ini KPU Sulteng dalam pernyataan resminya menargetkan Pilkada 2024 ini bisa mencapai 78 persen dari 2.236.703 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Sulteng per 2024.

Selain itu, data KPU Sulteng menunjukan bahwa jumlah pemilih dalam usia produktif, yaitu pemilih berumur 17 – 24 tahun (442.016 pemilih) dan usia 25 – 39 tahun (711.391 pemilih) merupakan persentase jumlah pemilih paling besar dibandingkan kelompok umur lainnya. Hal ini menunjukan urgensi peran aktif kaum muda untuk lebih bijak dan kritis terhadap calon pemimpin sangat menentukan arah Sulteng kedepan.

Rahmat Saleh, perwakilan tim paslon 01, Beramal, hadir membawa gagasan timnya. Ia mengatakan, pasangan Beramal, sejak mengusung calon gubernur dan wakilnya itu telah mengakomidir kepentingan kaum muda dengan hadirnya Abdul Karim sebagai Calon Wakil Gubernur dari paslon Beramal.

“Kerterlibatan orang muda dalam proses politik hari ini, tentu harus diapresiasi. Kami dari pasangan Beramal akan mendorong keterlibatan orang muda dan meningkatkan skillnya dengan mondorong terbentuknya Institusi Kesenian Sulteng. Jadi tidak perlu ke luar kota untuk mengembangkan minat dan bakat. Kami juga akan mendorong kebijakan yang lebih mengutamakan kesejahteraan orang muda, baik itu di sektor pertanian, nelayan maupun ekonomi kreatif,” jelasnya.

Di sisi lain, Shadiq Muntashir, sebagai perwakilan dari paslon 02 Berani, mengatakan “Anwar Hafid dengan segala macam proses yang dilalui mulai dari kepala Desa, Bupati dua periode hingga DPR RI, tak perlu diragukan. Sehingga saya percaya ke depan, Anwar Hafid khusus untuk kelompok muda akan dibuatkan semacam job center bagi yang ingin bekerja, dan bagi yang ingin melanjutkan pendidikan itu akan dijamin oleh pemerintah. Pasangan Berani juga akan memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh masayarakat Sulteng.” ucapnya.

Atas penyampain dua perwakilan paslon, Doni Moidady kemudian menanggapi, “Di Sulteng dengan masifnya industrialisasi, baik di sektor hilirisasi nikel dan sumber daya alam lainnya, sudah seharusnya para kandidat hadir di publik dengan gagasan yang konkrit untuk mengatasi atau menjawab tantangan yang ada di Sulteng. Konflik agraria menjadi persoalan penting yang harus segera diselesaikan, juga Mengingat pentingnya peran kaum muda dalam menghadapi pasar tenaga kerja, dalam realitasnya tenaga kerja di sektor industri yang ada sampai saat ini belum terpenuhi hak-nya dan jaminan keselamatannya”.

Selain itu Amardani, dari Demi Bumi Palu, menekankan, “Sangat penting untuk para kandidat  menyosong isu terhadap komitmen lingkungan, apalagi situasi Sulteng yang kian digempur industri, tentu harus ada gagasan dan solusi untuk terus menjamin kualitas lingkungan hidup di Sulteng.” terangnya.

Di dalam diskusi terdapat pertanyaan dari kelompok muda, yakni Dinda, di mana ia mempertanyakan “solusi konkrit atas kerusakan lingkungan, jaminan pendidikan dan kesehatan, juga mengatasi masalah yang mendesakdi kaum muda ialah meningkatnya angka HIV-AIDS yang kemudian sampai saat ini belum terdengar dari setiap paslon strategi apa yang kemudian bisa menghasilkan solusi nyata.” tutupnya.

Festival Pilkada Sulteng berhasil menciptakan ruang bagi kelompok muda untuk terlibat aktif dalam proses demokrasi dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengkritisi pasangan calon demi masa depan yang lebih baik. Kaum muda diharapkan tidak hanya terpaku pada figur yang populer, tetapi juga dapat lebih kritis dalam menilai komitmen dan gagasan yang ditawarkan oleh para calon. Acara ini juga merupakan bagian dari upaya aktivasi platform pendidikan Pilkada, bijakpilkada.id, yang memudahkan para pemilih, terutama generasi muda, untuk mencari informasi tentang isu-isu penting di daerah mereka serta mempelajari profil dan rekam jejak calon kepala daerah.

Tentang Ruang Setara Project

Ruang Setara (Rasera) Project adalah sebuah wadah kaum muda. Rasera Project terbentuk atas inisiatif kolektif pemuda dari pelajar sekolah, mahasiwa, kaum miskin kota dan buruh, bersatu menuntut kesetaraan. Rasera Project menilai situasi saat ini tidak sedang baik, sehingga kaum muda harus bersatu mendorong kesetaraan.

Tentang Konsorsium Bijak Pilkada

Bijak Pilkada (https://www.bijakpilkada.id/) adalah salah satu dari empat produk Bijak Demokrasi yang bertujuan mendorong masyarakat untuk melakukan riset dan memilih kandidat pada Pemilihan Kepala Daerah mendatang sesuai dengan nilai dan kebutuhan masing-masing. Bijak Pilkada membentuk konsorsium yang menggabungkan berbagai organisasi muda atas keresahan yang sama. Konsorsium Bijak Pilkada terdiri dari Think Policy, Pemimpin.id, Goodkind, Pandemic Talks, Bless, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Distrik Berisik, Indonesia Youth Diplomacy (IYD) Extinction Rebellion, Buibu Baca Buku Book Club, Ideafest, dan Minutes of Manager.

Narahubung:

Moh Haikal

Kordinator Festival Pilkada Sulteng

+62812 4550 6087

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *