PAD Kota Palu Menipis, Alfian Chaniago: Kan Malu, Daerah Sama Kontraktor Kalau Tidak Mampu Bayar

Anggota Komisi C DPRD Kota Palu Alfian Chaniago
Anggota Komisi C DPRD Kota Palu Alfian Chaniago. FOTO: Mohammad Rizal/FileSulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Komisi C DPRD Kota Palu menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pemerintah Kota Palu khususnya kepada Dinas PU, serta pelaksana proyek pekerjaan di kota Palu tahun anggaran 2024, Senin (23/12/2024) siang.

BACA JUGA: PAD Kota Palu Minim: BPKAD Lambat Bayar Kontraktor Proyek Kantor DLH

Bacaan Lainnya

Dalam pembahasan RDP kali ini, sekaitan dengan pengawasan dari DPRD Kota Palu terhadap kegiatan pekerjaan proyek pembangunan kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu tahun anggaran 2024.

Diketahui, diduga adanya keterlambatan terkait dengan penyelesaian pekerjaan pembangunan kantor DLH Kota Palu karena tertundanya pembayaran atau pencairan dari keuangan daerah kota Palu kepada kontraktor.

“Untuk faktor lainnya kendala di pembayaran keuangan. Sekedar informasi, progres proyek di 72 persen di minggu lalu tetapi untuk progres pembayaran keuangan masih terakhir di 42 persen,” kata Adriel, pelaksana proyek DLH Kota Palu.

Pihak BPKAD Kota Palu dalam penyampaian di RDP, Kalau untuk saat ini pembayaran kenapa agak terlambat, banyak kegiatannya yang bersumber PAD.

Dimana PAD kita sekarang ini masih minim, realiasi kita juga kecil, sehingga di keuangan itu menghitung-hitung dulu, kalkulasi dulu, berapa SPM yang bisa kita bayar.

“Kita melihat lagi, kan ini sisa berapa minggu kedepan. Jadi seperti itu, tetapi kalau ada masuk anggaran kita akan bayar pak, itulah kendalanya kita di keuangan saat ini,” bebernya.

“Untuk pembayaran Insya Allah akan kita bayar cuman melihat kondisi keuangan, PAD kita, PAD masih kecil, seperti itu,” ungkap penanggung jawab pembayaran ke pelaksana proyek DLH Kota Palu.

Anggota Komisi C DPRD Kota Palu Alfian Chaniago, tegas sampaikan, kalau saya melihat dengan ketidaksiapan anggaran proyek mendingan tidak usah, dibatalkan saja.

“Kan malu, daerah malu sama kontraktor kalau tidak mampu bayar. Kalau memang dana kita tidak siap yah ditunda aja, dianggarkan tahun depan saja, dari pada pekerjaannya jadi begini, kita juga bersitegang,” ungkap politisi partai Gerindra ini.

“Saya jujur, saya frustasi melihat pekerjaan ini tidak selesai. Kalau memang kita tidak punya kesiapan dana, yah kita tunda dan saya berharap ini tidak terulang lagi pada tahun-tahun selanjutnya,” ujarnya kembali.

Namun disisi lain ia menyarankan kepada pelaksana proyek setiap kegiatan, agar memiliki kecukupan dana kesiapan dalam menjaga-jaga agar tidak terjadi kendala keuangan dalam setiap kegiatan proyek nantinya.

“Kalau memang kalian itu kontraktor bonafit harusnya kalian selesaikan, kalian harus selesaikan. Kalau kontraktor tidak punya duit, yah tidak usah jadi kontraktor. Saya juga malu kalau jadi kontraktor tidak punya duit, ngaku-ngaku kontraktor, mengambil pekerjaan besar. Saya tidak tahu bagaimana sistem pembayaran kalian ini,” pungkasnya.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *