PALU, FILESULAWESI.COM – Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) PUPR Sulawesi Tengah, telah berkontrak dengan pemenang proyek pelaksana multiyear untuk pembangunan 10 sekolah yang terdampak bencana alam 28 September 2018 silam.
Sepuluh sekolah terdampak yang bakal dikerjakan oleh rekanan kerja tersebut, selain di kabupaten Donggala, ada tiga sekolah terdampak di kelurahan Balaroa, masuk dalam satu paket pekerjaan dari 10 sekolah yang akan dibangun.
Diketahui, tiga sekolah terdampak di kelurahan Balaroa ialah SD Inpres Balaroa, SDN Balaroa dan SD Inpres Perumnas Balaroa. Saat ini hanya menempati bangunan Hunian Sementara (Huntara), sebagai tempat untuk melakukan proses pembelajaran dengan cara yang sederhana.
Dalam keterangan resminya kepada awak media, Kepala Seksi (Kasi) Wilayah I BPPW PUPR Sulteng Aksa H. Mardani, mengatakan, proyek pekerjaan satu paket multiyears untuk pembangunan sekolah terdampak telah ada pemenang tender dari proyek tersebut.
Hanya saja setelah berkontrak, kata dia, ada beberapa tahapan yang perlu dilalui terlebih dahulu sebelum memulai eksekusi pekerjaan proyek di lapangan.
“Sudah berkontrak awal Juni 2023 lalu. Proyek multiyear satu paket 10 sekolah yang dikerjakan hingga tahun 2024 mendatang (pertengahan bulan Juli diperkirakan selesai). Selain sekolah di Donggala, tiga sekolah terdampak di kelurahan Balaroa masuk dalam paket proyek tadi,” urainya kepada FileSulawesi.com, Jumat (16/6/2023).
“Setelah berkontrak kita melakukan Proyek Construksi Meating (PCM) dulu atau rapat persiapan kontrak. Rapat persiapan kontrak artinya menjadi hak kesesuaian antara dokumen pelaksanaan dengan lapangan, jika ada perubahan maka dituangkan dalam rapat itu (rapatnya minggu depan ini). Setelah itu ada tahapan berikutnya yakni Mutual Check (MC Nol). Habis itu melakukan pengukuran di lapangan (minggu depan juga). Hasil MC Nol itu dituangkan dalam berita acara (ada perubahan pekerjaan atau tidak), setelah itu mulai eksekusi pekerjaan,” katanya menambahkan.
Olehnya, harap Aksa, pekerjaan proyek yang menggunakan anggaran tidak sedikit ini bisa berjalan sesuai dengan harapan bersama oleh seluruh pihak. Khususnya bagi pihak sekolah sebagai pemilik bangunan nantinya.
“Memang harapan kita agar pekerjaan ini cepat selesai, dinikmati, di manfaatkan oleh pihak sekolah. Cuman ini kan dalam proses pelaksanaan. Dalam proses pelaksanaan, kadang juga ada hambatan. Mulai dari (penyediaan) material, cuaca, tenaga kerja, semua tidak bisa dikendalikan atau dipastikan. Kalau sehat-sehat tukangnya, tukannya tidak keluar masuk, cuacanya juga bersahabat (curah hujan tidak terlalu tinggi), suplai materialnya juga lancar (tidak ada yang komplain), Insya Allah kita berharap bisa selesai tepat waktu,” jelasnya.zal