PALU – Sekolah terdampak bencana alam gempa 28 September 2018 di kelurahan Balaroa, kecamatan Palu Barat, kota Palu, mulai tahapan pembangunan.
Ini ditandai dengan prosesi Ground Breaking atau peletakan batu pertama dilokasi pembangunan oleh Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, Jumat (11/8/2023) pagi.
Kepada awak media ini, Kasi Wilayah I BPPW PUPR Sulteng Aksa H. Mardani, mengatakan, nantinya, di Kelurahan Balaroa tersebut akan dibangun 2 (dua) sekolah yakni SD Negeri Balaroa dan SD Inpres Balaroa. Secara bersamaan di lokasi yang sama, pembangunan kedua sekolah ini berlokasi di Jalan Sumur Yuga, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
“Pengadaan sekolah pasca bencana tersebut merupakan salah satu proyek rehab rekon penanganan bencana prasarana sekolah Provinsi Sulawesi Tengah paket 3 (tiga). Ditangani oleh Kontraktor PT. Andica Parsaktian Abadi (APA), pembangunan kedua sekolah ini ditarget rampung pada bulan April 2024 mendatang,” urainya kepada FileSulawesi.com.
Menurutnya, proses pengadaan tahapan pembangunan sekolah pasca bencana tersebut memerlukan proses yang cukup panjang sehingga terbilang cukup mengalami keterlambatan.
“Ini kan keluhan dari masyarakat kenapa sekolah belum dibangun karena ini terdampak bencana atau likuifaksi, karena itu tadi prosesnya panjang. Pertama kita butuh lahan, arah kawasan, kemudian izin-izin dan persetujuan bangunan gedung. Ini yang harus kita lengkapi terlebih dahulu,” katanya.
Diketahui, penanganan bencana prasarana sekolah tersebut diperuntukan ke 10 (sepuluh) lokasi. Termasuk 2 (dua) sekolah di Kelurahan Balaroa Kota Palu. Sementara lainnya diantaranya SD Inpres Perumnas, SD N Inpres Kecil Salena, SD N Binanga, SD N Petapa, SD N 10 Labuan, SMP N 2 Labuan, SD N 7 Sindue Tobata, dan SD N.
Untuk dana anggaran, Penanganan proyek rehab rekon bencana prasarana sekolah provinsi Sulawesi Tengah paket 3 tersebut senilai total Rp. 34,2 Miliar, yang berasal dari APBN Tahun Anggaran 2023.zal