PALU, FILESULAWESI.COM – Eks Wali Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah untuk periode 2016–2021 Dr. Hidayat, M.Si, menyatakan kesiapannya untuk kembali bertarung pada Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Palu pada tahun 2024, tahun ini.
Kesiapannya ini disampaikan kepada beberapa awak media, saat ditemui dikediamannya di desa Sidondo, kabupaten Sigi, Senin (25/3/2024) malam.
Kepada awak media, Hidayat menyampaikan pertama kali, bahwa tentu pertanyaannya apakah saya mau maju kembali atau tidak. Melalui pertanyaan tersebut dari awak media, maka sikap tegas yang diambilnya ialah Insya Allah tetap maju.
“Artinya, kita tetap menggunakan Insya Allah, kita maju kembali,” urainya kepada FileSulawesi.com.
Ia melanjutkan, awalnya, setelah tidak lagi terpilih sebagai Wali Kota Palu pada Pilwalkot tahun 2020, Hidayat memutuskan untuk fokus berternak sapi, ayam dan sejenisnya di desa Sidondo, Sigi.
Namun itu lagi, selama kurang lebih tiga tahun berada di Sidondo, banyak warga kota Palu yang datang berkunjung setiap minggu dan meminta untuk kembali ke kota Palu.
“Jadi, ada kelompok-kelompok setiap minggu itu, ada tiga kali mereka datang kemari. Berganti-gantian kelompok meminta saya, kiranya bisa lagi turun ke Palu. Apa bahasa mereka “Ini, tinggalkan lah dulu, ini akan kedepan bisa dibangun,” ungkap Hidayat sambil menirukan permintaan dari warga kota Palu.
“Muncul dalam pikiran saya, karena begini, terus terang saat ini ada yang bilang ke saya, hilangkan itu trauma. Sementara saya masih trauma sampai saat ini. Trauma di hujat, di caci, di maki, di fitnah, sebagai pemuja setan. Saya bertanya kepada mereka yang datang kesini, masyarakat kota Palu apakah masih menerima saya kah? Kan pertanyaannya seperti itu, orang jengkel satu kota Palu ketika itu. Sehingga mereka katakan, coba turunlah dulu pak, ternyata, saya coba turun, turun, turun ke Palu, sudah banyak warga yang senyum, terkesima dengan saya. Setelah saya menjelaskan berbagai persoalan kemarin itu, dari A sampai Z,” sebutnya.
“Akhirnya banyak yang menyatakan sikap setelah turun, ini yang saya pastikan dulu. Atas stigma-stigma yang dilebelkan kepada saya, masalah terjadi bencana alam 28 September 2018 di kota Palu, gara-gara saya. Dan Alhamdulillah, setelah saya jelaskan ke masyarakat, ternyata mereka minta maaf, kami salah, telah menuduh saya, Alhamdulillah mereka (memeluk) saya,” katanya menambahkan.
Dijelaskan Hidayat, bencana alam 28 September 2018 lalu, yang disematkan kepadanya perlu ada pembuktian secara fakta. Bahkan, dalam berbagai diskusi bersama dengan warga kota Palu, Hidayat menegaskan soal siapa yang bisa membuktikan kepadanya, bahwa bencana 28 September 2018 akibat dari kebijakannya ketika itu.
“Saya sampaikan kepada mereka, tunjukan kepada saya, satu orang saja, siapa yang melihat saya ada potong kerbau. Tidak ada yang bisa menunjukkan. Itu yang tidak ada mereka bisa membuktikan kepada saya. Sehingga, dengan berubahnya cara berpikir mereka, maka mereka sampaikan, disini nanti posko kemenangan dan lain-lainnya,” ungkap Hidayat, ikut menyampaikan pula untuk maju Pilwalkot melalui jalur partai.
Kemudian, ada yang menarik dari pembahasan diatas oleh awak media ini. Lagi-lagi awak media ini menanyakan perihal jika nantinya Dr. Hidayat, M.Si, diamanahi warga kota Palu dan terpilih sebagai Wali Kota Palu 2024-2029, apakah masih meneruskan kegiatan tahunan Pesona Palu Namoni.
Ia dengan tegas menyatakan, bahwa program Pesona Palu Namoni sudah tidak akan digelar setiap tahunnya, akan tetapi program Palu Salonde Perkusi Dunia yang dijalankan.
“Pesona Palu Namoni tidak, cuman Palu Salonde Perkusi Dunia yang kita ambil. Karena begini, kalau tidak ada even dunia dilaksanakan di kota Palu, maka tidak timbul geliat ekonomi. Warung kopi, penginapan, grab online, ini yang kita dorong geliat ekonomi masyarakat nantinya,” jelas Dr. Hidayat.zal
Catatan: Episode berikutnya soal visi-misi besar Dr. Hidayat, M.Si untuk warga kota Palu