PALU, FILESULAWESI.COM – Anggota DPRD Kota Palu periode 2024-2029, Rusman Ramli, ST, MM, melaksanakan kegiatan Reses atau menyerap aspirasi masyarakat pada hari kelima atau titik terakhir dari perjalanan reses yang digelar, pada Caturwulan III DPRD Kota Palu, di kelurahan Talise, jalan Kamboja Lorong Pue Yusu, kota Palu, Jumat (1/11/2024) malam.
BACA JUGA: Hari Keempat Reses, Rusman Ramli Diminta Fasilitasi Tempat Pangkalan Gas Elpiji di Kelurahan Talise
Titik terakhir dari kegiatan reses kali ini bertempat dikediaman Rusman Ramli, yang dihadiri pejabat kelurahan Talise, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Palu, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, ibu-ibu pengajian, serta masyarakat kelurahan Talise.
Kegiatan reses atau menyerap aspirasi masyarakat malam ini, merupakan perintah undang-undang pula sebagaimana sesuai dengan Tata Tertib DPRD Kota Palu, bahwa setiap Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan waktu untuk ketemu dengan konstituen, dalam setiap caturwulan pada setiap masa sidang.
Rusman Ramli, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa hal yang paling penting yang ingin disampaikan pada kesempatan reses atau serap aspirasi masyarakat, dimana ini merupakan di titik terakhir yakni ucapan terima kasih yang tidak terhingga, atas segala kepercayaan dari masyarakat kepadanya.
BACA JUGA: Rusman Ramli Titip Pesan Jauhi Empat Hal Merusak Demokrasi Saat Reses di Kelurahan Besteng
Sehingga Allah SWT, masih menunjukkan takdirnya kepadanya untuk menjadi Anggota DPRD Kota Palu periode 2024-2029, atau diperiode yang ketiga kalinya.
“Olehnya, sekali lagi saya secara pribadi mengucapkan terima kasih, sudah menitipkan amanah suaranya kepada saya ataupun kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS),” urainya kepada FileSulawesi.com.
“Mohon doa dari kita semua, mudah-mudahan saya bisa bekerja secara amanah, istiqomah, untuk terus melanjutkan apa yang menjadi aspirasi dari kita semua, yang akan disampaikan kepada Pemerintah Kota Palu,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut ia jelaskan, terkait dengan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November 2024 mendatang, saat ini ada tiga pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, serta tiga pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu, yang bertarung dan menarik simpati serta suara pemilih warga kota Palu nantinya.
Menurutnya, ada empat point penting yang harus dijadikan dasar oleh warga kota Palu khususnya warga di kelurahan Talise, dalam mensukseskan Pilkada tahun 2024.
Yang pertama, sebagai warga kota Palu, warga Sulawesi Tengah yang baik, ia berharap jangan sampai Golput, jangan sampai tidak memilih atau tidak datang ke TPS.
Kedua adalah mari kita menghindari politik fitnah. Jangan sampai kemudian kita menjadi bagian dari orang-orang yang menyebar tentang HOAKS.
Walaupun kita bagian dari salah satu pendukung dari salah satu Paslon, kandidat gubernur ataupun Wali Kota Palu. Apalagi sudah berselancar melalui media sosial, jari jemari kita jangan kemudian cepat sekali menyebarkan konten-konten atau materi-materi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
“Jika ini dilakukan karena ada undang-undang ITE, yang bisa menjerat kita semua, manakala apa yang kita sebarkan itu adalah sesuatu yang tidak ada dasarnya,” katanya.
Pada poin ketika yang ia titipkan pesan kembali yakni menghindari politik identitas. Bagaimana yang dimaksud dengan politik identitas itu. Misalnya ada yang mengkampanyekan terhadap persoalan suku.
Sebagai suku Kaili harus memilih misalnya hanya orang suku Kaili saja. Islam hanya memilih yang beragama islam saja, itu yang disebut dengan politik identitas.
“Kenapa, karena seluruh kandidat yang kemudian bertarung di 27 November 2024 ini adalah putra-putri terbaik Sulawesi Tengah. Begitupun dengan ketiga pasangan Calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Palu, juga adalah putra-putri terbaik yang kemudian akan menjadi pemimpin di 27 November 2024 nantinya. Pemimpin kita semuanya, pemimpin yang akan mengayomi seluruh agama, seluruh suku yang mendiami Sulawesi Tengah, ataupun yang berada di kota Palu,” ungkap Ketua Komisi B DPRD Kota Palu ini.
Selanjutnya, poin keempat menurut Ketua Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Palu, adalah mari bersama-sama menghindari yang namanya Many Politik atau politik Uang. Jangan sampai nanti memilih karena ada bagi-baginya. Nanti ada serangan amplopnya baru kita memilih.
“Inilah yang kemudian merusak demokrasi kita, inilah yang akan memutus harapan generasi-generasi kedepan. Kenapa, karena mereka terus berpikir bahwa hanya orang-orang yang punya finansial yang bisa menjadi pejabat di kota kita,” bebernya lagi.
“Hanya orang-orang yang berduitlah yang bisa menjadi pemimpin. Sementara anak-anak kita yang mempunyai wawasan, punya kecerdasan, punya jejaring yang sama, tidak punya finansial, maka pada saat yang sama akan terkubur mimpinya. Kenapa, karena masyarakat lebih membudayakan yang namanya many politik, nanti memilih kalau ada serangan fajar. Ini yang harus kemudian kita jauhi, kita hindari,” tegas Rusman Ramli.zal