SMAN 2 Palu Beri Solusi Alternatif kepada Pelaku Usaha Kantin dalam Penerapan MBG

Kepala SMAN 2 Palu, Eddy Siswanto, saat mengunjungi sejumlah kantin di sekolah bersama Kepala Sekolah lainnya dalam penerapan makan bergizi, beberapa waktu lalu. FOTO: (RUSTAM/***)
Kepala SMAN 2 Palu, Eddy Siswanto, saat mengunjungi sejumlah kantin di sekolah bersama Kepala Sekolah lainnya dalam penerapan makan bergizi, beberapa waktu lalu. FOTO: (RUSTAM/***)

PALU, FILESULAWESI.COM – Dalam menanggapi isu keluhan para kantin selama penerapan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) SMAN 2 Palu melakukan pertemuan dengan seluruh Kantin Sekolah untuk membahas persoalan tersebut.

BACA JUGA: Wali Kota Palu Komitmen Insentif 1 Juta Rupiah Bagi RT/RW Berlaku Tahun 2026

Bacaan Lainnya

Pihaknya Sekolah memang mengakui bahwa selama penerapan MBG seluruh kantin mengalami penurunan pendapatan hanya saja tidak terlalu besar.

Sebab seluruh siswa masih bisa memanfaatkan kantin selama pagi hingga siang hari sebelum datangnya makanan tersebut. Sehingga pada pertemuan tersebut sekolah memberikan berbagai masukan agar para kantin tetap berjualan seperti biasanya.

“Dalam menanggapi isu penurunan omset kantin kami langsung melaksanakan pertemuan dengan seluruh Kantin yang ada di sekolah. Pertemuan itu kami laksanakan untuk mendengar keluh kesah mereka selama penerapan MBG. Ternyata selama pertemuan itu seluruh kantin tidak mempersoalkan masalah penerapan MBG. Mereka hanya meminta agar pengaturan pengantaran makanan ke sekolah tidak di pagi hari,” Kata Kepala SMAN 2 Palu, Eddy Siswanto, Selasa (21/1/2025).

Mereka mengatakan bahwa sangat mendukung penerapan MBG di sekolah hanya saja mereka meminta agar pengantaran makanan untuk para siswa tidak di pagi hari. Sebab para siswa masih bisa belanja di Kantin pada pagi  hari. Makanya mereka meminta pengantaran makanan pada Pukul 11.00 siang hari.

“Permintaan mereka kami sanggupi dan kami juga memberikan masukan kepada mereka agar bisa beradaptasi dengan program tersebut. Sebab siapa tahu ke depan mereka juga bisa dilibatkan dalam penyediaan MBG. Sehingga omset mereka akan meningkat dari sebelumnya, sehingga mereka sangat antusias menunggu aturan tersebut,” terangnya.

Setelah pertemuan tersebut seluruh kantin sudah menerima dengan baik mediasi dari sekolah, sehingga mereka tetap berupaya untuk bisa berjualan di sekolah seperti biasanya.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *