PALU, FILESULAWESI.COM – Tidak ada kata yang pantas untuk diungkapkan kecuali dengan kata “Jauh dari Ekspektasi yang diharapkan, sangat lamban,” dalam percepatan penyelesaian pembangunan Hunian Tetap (Huntap) dari pelaksana pekerjaan pembangunan yakni PUPR beserta rekanan kerja (pemenang proyek).
Ungkapan ini ditegaskan Anggota Legislatif (Anleg) DPRD Kota Palu dari Fraksi Gerindra Syarif. Dikatakannya kepada awak media, selaku wakil rakyat, meminta Pemerintah Kota Palu mendesak PUPR dalam hal ini pelaksana pekerjaan dan seluruh rekanan yang memenangkan tender, untuk mempercepat pembangunan Huntap.
Menurutnya, hingga memasuki tahun kelima pasca gempa, likuifaksi dan tsunami 28 September 2018 silam, progres percepatan pembangunan Huntap begitu sangat lamban, tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan. Semuanya tinggal janji dan janji lagi kepada warga penyintas (korban bencana), yang masih banyak tinggal di tempat-tempat yang tidak layak.
“Ini sudah memasuki lima tahun pasca bencana, warga kita masih terlantar di luar sana. Buka pintu hati kita, tolong daerah kita, seluruh elemen perangkat Negara yang bertanggung jawab terhadap seluruh rakyat kita untuk mempercepat bangun rumah, bangun hunian tetap. Masa masyarakat kita ditelantarkan seperti ini, sakit dong,” urainya kepada FileSulawesi.com, Selasa (13/6/2023).
“Kami melihat progres ini sangat-sangat cukup lambat. Menurut saya, jauh dari ekspektasi, apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan harapan, janji tinggal janji,” katanya menambahkan.
Olehnya tegas dia, dengan melihat penanganan progres penyelesaian pembangunan Huntap yang begitu tidak sesuai dengan kenyataan yang diharapkan, tentunya selaku wakil rakyat, jika memungkinkan akan mengagendakan kembali melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP), dengan seluruh yang terlibat dalam penanganan Huntap.
“Kita lihat agenda waktu dulu, jika memungkinkan kita akan RDP secepatnya,” tegasnya.zal
