PALU, FILESULAWESI.COM – Pemandangan tumpukan material sedimentasi dari saluran drainase menghiasi di sepanjang jalan Pue Bongo, kelurahan Pengawu, kota Palu dalam beberapa hari lalu hingga hari ini, Selasa (1/8/2023).
Adanya tumpukan material sedimentasi yang didiamkan di atas saluran drainase, membuka peluang mempersempit ruang akses jalan dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Terlebih itu pula, tumpukan material sedimentasi yang sudah kering tersebut, bisa menganggu pengendara roda dua maupun roda empat yang melintas, efek dari debu yang bertebangan akibat kondisi tumpukan materialnya sudah mengering dan dibiarkan begitu saja tanpa diangkut oleh petugas dari Dinas PU Kota Palu.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kota Palu Haris, dalam keterangannya kepada awak media ini, menyampaikan, pengangkutan material sedimentasi di titik-titik saluran drainase di kota Palu, termasuk saat ini di sekitar jalan Pue Bongo, merupakan program dari Wali Kota Palu Hadianto Rasyid.
“Pemanfataan tenaga petugas padat karya adalah program dari Wali Kota Palu terkait untuk pembersihan saluran drainase. Jadi, di jalan Sis Aljufri-Pue Bongo, memang sementara dalam pekerjaan. Hari ini kita akan arahkan tenaga truk untuk mengangkut sedimentasi yang layak untuk diangkut,” urainya kepada FileSulawesi.com, Selasa (1/8/2023).
Menurutnya, setelah pengerukan sedimentasi dan didiamkannya selama berhari-hari, ini merupakan bagian untuk mengeringkan material sedimentasi yang dikeruk dari drainase sebelum diangkut.
Meskipun memang diakuinya, akan sedikit mengurangi keindahan, estetika dari wilayah, dimana dilakukan pengerukan material sedimentasi drainase oleh tenaga petugas padat karya dari Dinas PU kota Palu.
“Biasanya sekitar 3-4 hari supaya kering. Sebentar saya lihat dan arahakan ke petugas pengangkut, jika bisa diangkut segera untuk diangkut,” jelasnya.zal