PALU, FILESULAWESI.COM – Pada hari kedua dari pelaksanaan Reses atau menyerap aspirasi masyarakat, Anggota DPRD Kota Palu periode 2024-2029, Rusman Ramli, ST, MM, berkunjung dan bersilaturahmi kepada masyarakat di kelurahan Lolu Selatan, Lrg V, kecamatan Palu Timur, kota Palu, Selasa (29/10/2024) malam.
BACA JUGA: Rusman Ramli Dengar Aspirasi Warga dari Kelurahan Lasoani di Kota Palu
Kegiatan reses atau menyerap aspirasi masyarakat malam ini, merupakan perintah undang-undang sebagaimana sesuai dengan Tata Tertib DPRD Kota Palu, bahwa setiap Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan waktu untuk ketemu dengan konstituen, dalam setiap caturwulan pada setiap masa sidang.
Diketahui, Rusman Ramli terpilih kembali pada periode ketiga kalinya, dari Daerah Pemilihan (Dapil) kecamatan Palu Timur dan kecamatan Mantikulore, kota Palu.
Rusman Ramli sendiri terpilih sebagai Anggota DPRD Kota Palu pada periode 2014-2019, periode 2019-2024 serta periode 2024-2029, dari partai PKS.
Dengan dihadiri jajaran dari kelurahan Lolu Selatan, Ketua RT, Ketua RW, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Dinas Kesehatan, pejabat Dinas PU Kota Palu, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Rusman Ramli menekankan, pentingnya sarana dan silarurahmi kepada masyarakat di daerah pemilihannya.
BACA JUGA: Rusman Ramli Awali Reses Perdana Caturwulan III DPRD Kota Palu di Kelurahan Lasoani
“Alhamdulillah, masyarakat masih memberikan kepercayaan dan diamanahkan kembali kepada kami melalui proses demokrasi, pada Pileg 14 Februari 2024 lalu,” ungkap Rusman Ramli kepada FileSulawesi.com.
Ia melanjutkan, dengan telah diberikan amanah kembali dari masyarakat, sebagai fungsi kontrol atau pengawasan yang melekat di legislatif DPRD Kota Palu, maka baik buruknya proses pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palu, maka itu perlu tetap disampaikan kepada masyarakat.
“Baik atau buruk atas proses pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah kota Palu, harus kita jelaskan kepada masyarakat. Ini merupakan bagian dari bentuk pertanggungjawaban kita. Apapun yang disuarakan oleh masyarakat, semuanya kita akan sampaikan kepada pemerintah kota Palu. Agar perbaikan, agar ada perubahan di kota kita,” urai Ketua Komisi B DPRD Kota Palu ini.
“Kehadiran kami ditengah-tengah masyarakat, tentunya ingin mendengarkan apa yang menjadi aspirasi kita semua. Dari seluruh proses pembangunan sebagai warga kota Palu, kan tentunya masyarakat yang paling tahu, paling paham,” urainya lagi.
Ia katakan, amanat konstitusi sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang, sebenarnya tugas pemerintah itu sangat sederhana, adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Bahwa sektor pendidikan harus lebih dikedepankan. Kalau kita lebih dewasa dalam mencari pemimpin, maka akan tidak ada yang bermain dalam many politik.
Karena kita tahu, bagaimana mencari atau memilih pemimpin yang baik. Hanya saja, karena pendidikan kita menjadi masalah, sehingga ini tidak selesai-selesai. Walaupun pemerintah sudah memberikan porsi anggaran yang seharusnya jauh lebih besar untuk sektor pendidikan.
Begitupun dengan sektor kesehatan, harusnya jauh lebih besar porsi anggaran diberikan. Tetapi, saat ini masih dilema karena yah, di projet insfrastruktur yang jauh lebih besar serapan anggarannya diberikan, dibandingkan pembangunan manusianya, ini yang harus kemudian dikritisi.
“Sehingga saya secara pribadi tidak meilihatnya sebagai prestasi, ketika kemudian pendidikan kita masih sangat rendah, itu yang harus dan mestinya kita kejar. Agar kemudian, kita bisa sejajar dengan sumber-sumber daya manusia di daerah atau kota-kota besar. Harusnya di sektor itulah yang menjadi skala prioritas yang diperhatikan oleh pemerintah,” ungkap Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Palu ini.
“Alhamdulillah, ketika kita mendapatkan Adipura, dapat kita raih. Jadi, kita melihat ini merupakan sebuah prestasi namun pada saat yang sama, retribusi yang kemudian masih banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Bagaimana solusinya, tentunya ini yang harus kita dudukkan bersama,” bebernya.
Kemudian ia menambahkan, bagaimana dengan projet infrastruktur, ini juga kami sampaikan. Karena ketika ini yang disampaikan kepada kami ketika ikut Bimtek di KPK, juga dipaparkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Projet pengerjaan revitalisasi Lapangan Vatulemo depan kantor Wali Kota Palu, yang kemudian juga disorot oleh KPK. Menurutnya, ia sejak awal pembangunan atau revitalisasi sudah menyorotinya.
Bahwa, revitalisasi lapangan Vatulemo sejak zaman Wali Kota Palu, Hidayat, itu kan masih belum lama, setelah itu di revitalisasi lagi oleh Wali Kota Palu saat ini yakni Hadianto Rasyid, dengan anggaran yang cukup fantastis, 25 miliar rupiah.
“Belum lagi Mall Tatura Palu, kebanggaan kita bersama, tentu yang bertetangga dengan masyarakat di kelurahan Lolu Selatan, sampai sekarang masih mangkrak,” sebutnya.
Ia mengharapkan, dengan sejumlah permasalahan yang mengemuka di kota Palu, kiranya masyarakat di kelurahan Lolu Selatan, mengetahui dan memahami apa-apa yang sudah diaspirakan sebagai Anggota DPRD Kota Palu kepada pemerintah kota Palu.
“Mudah-mudahan, nanti ada solusinya lalu kemudian masyarakat terbantu dari sektor ekonomi, tenaga kerja dan sektor lainnya,” pungkasnya.zal