Dugaan Pengancaman, Ketua Osis SMKN 2 Palu Beberkan Bukti Percakapan Chat Kepala Sekolah

Ketua Osis SMKN 2 Palu Aliya Anggraini
Ketua Osis SMKN 2 Palu Aliya Anggraini. FOTO : Mohammad Rizal/FileSulawesi.com

PALU, FILESULAWESI.COM – Ketua Osis SMKN 2 Palu Aliya Anggraini, menyampaikan dengan lugas dan tegas terkait bukti percakapan chat Kepala Sekolah (Kepsek) di WhatsApp, yang bernada ancaman.

BACA JUGA: Sekretaris Disdik Sulteng: Kalau Ditemukan Pelanggaran, Kepsek SMKN 2 Palu Kita Berikan Sanksi

Bacaan Lainnya

Percakapan bukti chat itu disampaikan Aliya Anggraini, saat  Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang pertemuan DPRD Sulteng, menyoal tuntutan para siswa dan guru terkait adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan kepala sekolah.

Diketahui, dengan difasilitasi Anggota DPRD dari Komisi IV DPRD Sulteng, diantaranya Hidayat Pakamundi, Marcelinus, didampingi dari Sekretaris Dinas Pendidikan Sulteng Asrul Ahmad serta Kabid SMK Disdik Sulteng Zulfikar Is Paudi, para siswa maupun guru mengadukan Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 2 Palu Loddy Surentu, atas tiga tuntutan, Kamis (24/10/2024) pagi.

Tiga tuntutan itu ialah diduga Kepsek melakukan Pungutan yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penggunaan fasilitas Negara untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Serta tuntutan ketiga ialah diduga Kepsek melakukan diskriminatif terhadap guru.

BACA JUGA: Tiga Aduan Dugaan Pelanggaran, Kepsek SMKN 2 Palu: Menunggu Putusan dari Dinas Pendidikan Sulteng

Terkait dengan dugaan intimidasi atau ancaman dari Kepala Sekolah, Aliya Anggraini, membeberkan percakapan isi chat yang telah disampaikan dihadapan peserta RDP, termasuk kepada sejumlah awak media yang hadir.

Bukti percakapan chat yang dibacakan Aliya Anggraini, karena memprotes kebijakan Kepsek soal kantin: Selamat malam bapak/ibu pengelola kantin sekolah, Kepsek, Wakil Kepsek, Ketua Program Keahlian, Wali Kelas, semuanya sepakat, anak-anak tidak diizinkan berada di kantin pada jam pelajaran. Namun, sepertinya ada yang tidak mau mengindahkan penyampaian kepala sekolah beberapa waktu yang lalu, padahal sudah secara keras kepala sekolah ingatkan, kalau seandainya tidak mau mendukung program sekolah, saya lihat kantin di belakang sekolah sudah banyak, jadi yang tidak mengindahkan, silahkan, tetapi kepala sekolah akan bertindak. Saya tidak ragu, kasih keluar siapapun, besok dan tiap hari saya kontrol. Siapapun yang tidak peduli dari ujung sampai ujung (kantin), saya akan lihat, kalau saya dapat saya akan keluarkan langsung. Kalau tidak percaya bapak/ibu, besok saya akan buktikan, kalau saya dapat langsung, saya keluarkan di sekolah, tidak bisa jualan lagi. Kalau tidak percaya silahkan, sengaja ini saya tulis agar bisa dibaca oleh semua dan saya mohon diindahkan. Kalau tidak diindahkan, saya sudah sampaikan kepada semua guru untuk bertindak tegas.

Dari bukti chat tersebut, kata Aliya, ini merupakan salah satu bukti pengancaman yang dilakukan Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 2 Palu, terhadap pengelola kantin.

“Nah, dari bukti chat itu, itu sudah bagian dari bukti pengancaman. Maksudnya, kantin ini memiliki kewajiban membayar iuran senilai 15 ribu ke sekolah. Bayangkan, ketika ada anak sekolah yang menitipkan kue atau makannya ke kantin untuk dijual belikan dan dia harus membayar sebesar 15 ribu rupiah, bayangkan kalau jualan itu tidak laku,” kata Aliya kepada FileSulawesi.com.

“Maksudnya, untuk sekolah yang unggul saya dukung program tapi maksudnya begini, ini siswa-siswi dari daerah lain ditekan, nah apa salahnya kita mendemo dan membicarakan hal ini. Demo itu tidak ada yang salah bapak (kepsek). Kemarin saya mendapati, bayangkan disini ada ade kelasku, yatim atau yatim piatu, diberatkan dengan biaya kursus 250 ribu perbulan nah sedangkan itu, keuntungan satu tahun bisa 1,5 miliar, bahkan bisa lebih. Sedangkan jumlah siswa kelas X sebanyak 515 siswa. Nah, ini sudah demo kedua, ini harus dijadikan evaluasi, karena seandainya hal ini masih terjadi kedepannya, jadi kita mengadakan demo ketiga, harusnya dari kemarin sudah ditindaklanjuti semuanya oleh dinas dan sekolah, tetapi baru sekarang semuanya baru pecah begini,” kata Aliya dengan suara lantang.

Selain adanya dugaan pengancaman atas fasilitas sekolah yakni kantin, ia juga beberkan adanya dugaan ancaman bagi pengurus Osis, dilarang ikut demo atau aksi di DPRD Sulteng.

“Nah, terus juga dari Osis juga mendapatkan ancaman. Bukan hanya, dia bicara untuk menyuruh kami untuk tidak demo tapi dengan nada mengancam. Tetapi sekarang saya sudah tidak takut kalau diancam lagi untuk turun demo. Kalau kemarin saya masih berpikir mengurus Osis ku nanti,” beber Aliya.

“Tim inti osis ku bertemu dengan Pembina Osis bahas bukti chat tentang kesepakan demo. Besoknya, guru tim Pembina osis, saya disitu sengaja bertanya, apakah pengurusku ingin ikut demo atau tidak?, nah apa salahnya saya bertanya dengan tim inti pengurus Osis ku yang lain untuk mendapatkan saran dari jalan demo ini. Terus bukti chat itu dibocorkan oleh salah satu tim Osis ku kepada kepala sekolah, dan tersebar juga kepada Pembina osis, dan itu dijadikan ancaman, mohon ini dievaluasi,” harapnya.

Ditempat yang sama, Kepsek SMKN 2 Palu Loddy Surentu, memberikan tanggapan atas penyampaian dari Ketua OSIS SMKN 2 Palu.

Menurutnya, mengapa pesan Chat soal kantin tersebut muncul, agar sekolah SMKN 2 Palu bisa lebih melaksanakan disiplin dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

“Saya menanggapi terkait pernyataan Ketua OSIS tentang Kantin. Kenapa Chat itu muncul, saya mau mengatakan lebih awal bahwa kepala sekolah tidak memiliki kepentingan pribadi. Saya melihat secara utuh tentang kemajuan SMKN 2 Palu yang dari luar. SMKN 2 Palu luar biasa. Tetapi mohon maaf, sebelum saya masuk tidak ada perbedaan jam belajar dengan jam istirahat, itu pengakuan dari guru senior, tidak ada disiplin,” sebut Loddy dalam keterangannya.

“Saya masuk disana, saya melihat dan mempelajari, anak-anak masih berkerumunan kesana kemari. Guru-guru masih santai pada saat jam yang seharusnya sudah di dalam kelas. Maka, program yang pertama kepala sekolah lakukan, mengumpulkan semua dewan guru dan menetapkan semua program yaitu program perubahan,” tegas dia.zal

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *